Enam Jurus Wings Food Membesut Top Coffee
Posted on August 2, 2012 by Ario Fajar
Majalah SWA
Tingginya minat orang Indonesia untuk minum
kopi ternyata menarik sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk inovatif
berbahan dasar kopi. Salah satunya Wings Food, perusahaan fast moving consumer
goods, yang baru saja meluncurkan kopi instan bernama “Top Coffee”. Agar bisa
menjadi merek top seperti Mie Sedaap dan So Klin, PT Harum Alam Segar (anak
usaha Wings Food) menjalankan enam jurus strategis. Apa saja?
Pertama, riset dan pengembangan. Sebelum
meramaikan pasar kopi instan, perusahaan melakukan riset selama 2 tahun untuk
menganalisa peluang bisnis, tren pasar, hingga karakteristik konsumen. Setelah
itu, proses pengembangan konsep produk dimulai dari mencari diferensiasi,
hingga distribusi penjualan.
Jessica Kartika, Tim Pemasaran Wings Food,
menjelaskan, saat ini kopi merupakan industri global raksasa yang mempekerjakan
lebih dari 20 juta orang. Komoditi ini menempati urutan kedua setelah minyak
bumi, dengan lebih dari 400 miliar cangkir yang dikonsumsi setiap tahun.
Alhasil, kopi menjadi minuman paling populer di dunia setelah air putih.
“Orang Indonesia gemar minum kopi tanpa
mengenal jender atau usia. Tren pasar kian lama kian berubah. Kami bukan market
follower, tetapi lebih sebagai produsen yang menciptakan diferensiasi di tengah
banyaknya pilihan. Dan itu sebuah peluang menarik bagi kami,” ujar Jessica saat
peluncuran Top Coffee belum lama ini.
Jurus kedua adalah diferensiasi. Jessica
mengklaim, Top Coffee memiliki positioning product di pasar. Misalnya, mengemas
produk yang merupakan perpaduan dua jenis kopi robusta dan arabika. Dengan dua
keunikan karakter yang berbeda, maka proses pemilihan biji kopi, saat
pemetikan, ketepatan dalam temperatur dan penghitungan dilakukan secara detail
dan tepat. Karena kerumitan dan pengolahan high tech tersebut, Top Coffee
berani mengusung taqline “the art of coffee blending”.
“Apabila tidak dilakukan dengan intuisi,
passion dan hitungan yang paling tepat, maka tidak akan akan dihasilkan kopi
blending yang sempurna, aroma yang khas dan kaya serta rasa kopinya yang kuat
dan berkarakter”, Jessica menguraikan.
Langkah selanjutnya adalah memilih duta
merek (brand ambassador). Untuk meningkatakan citra merek, perusahaan menunjuk
penyanyi legendaris Iwan Fals. Menurutnya, Top Coffee dan Iwan Fals memiliki
kesamaan seperti idealisme dalam seni, dan menghasilkan mahakarya yang
dikenang. “Ada banyak kesamaan antara Top Coffee dengan Bang Iwan. Semoga
pinangan ini bisa membawa dampak positif untuk merek kami termasuk mendongkrak
penjualan,” katanya. Sayang ia enggan berkomentar soal target penjualan
termasuk nilai investasi inovasi produk. “Sejauh ini penerimaan pasar begitu
sangat baik. Kopi kami mampu dikenal dengan cepat oleh banyak orang,”
sambungnya.
Sebagai brand ambassador, Iwan Fals siap
mengampanyekan Top Coffee ke masyarakat luas terutama fans beratnya. Iwan
menilai, sebagai pendatang baru, Top Coffee berhasil mencuri perhatian penikmat
kopi di Tanah Air. “Ketika saya testing kopi ini, saya tidak merasakan nyeri
lambung. Padahal biasanya saya sedikit sensitif dengan kopi. Karena aroma dan
karakter yang kuat, saya yakin kopi ini bisa disambut baik oleh penikmat
kopi,”ungkap pelantun lagu Bongkar ini.
Strategi keempat, menjaring banyak segmen.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, Wings Food jeli melihat peluang dengan
membidik pasar tanpa batasan umur. Caranya dengan menciptakan 4 varian mulai
dari kopi murni, kopi gula untuk dewasa, kopi susu, dan kopi mocca untuk
remaja. Tak tanggung-tanggung, perusahaan menggandeng Samuel Zylgwyn dan Nikita
Willy sebagai model iklan agar pesan yang disampaikan tepat sasaran. “Kopi
susunya pas banget buat anak muda. Saya jadi ketagihan,” sambut Samuel.
Kelima, gencar melakukan aktivitas above
the line (ATL) dan below the line (BTL). Untuk ATL misalnya, komunikasi merek
dilakukan dimedia massa periodik baik cetak, elektronik ataupun online. Selain
itu, Top Coffee juga kerap muncul dimedia massa non-periodik seperti billboard dan
brosur. Sedangkan aktifitas BTL diselenggarakan bersamaan dengan konser Iwan
Fals dibeberapa daerah. “Sebagai produk baru, fokus kami adalah branding merek
sehingga nama Top Coffee semakin familiar,” jelas Jessica.
Jurus terakhir adalah bermitra dengan petani
kopi untuk mendapatkan biji kopi terbaik. Selain mengajak kongsi, Wings Food
juga mengandalkan kebun kopi pribadi sehingga kestabilan produksi bisa terjaga.
“Sebagai negara penghasil kopi terbaik, Indonesia memiliki ribuan petani kopi.
Biji kopi kami 100% dari Indonesia. Kami posisikan merek kami sebagai kopinya
orang Indonesia,” ujarnya bangga.
Ke depan, Jessica menargetkan Top Coffee
sebagai merek kopi favorit masyarakat Indonesia. Optimisme tersebut didorong
karena larisnya empat varian di pasar. “Ekspektasi kami ingin menjadi merek
nomor satu,”pungkas Jessica dengan optimistis. (EVA)
Jumat, 27 Juli 2012 14:35 WIB
Iwan
Fals Ingin Kembangkan Kopi Rakyat
Fitri Yetti — HARIAN TERBIT
JAKARTA — Dalam melaunching produk baru
dengan kompetitor yang ketat, berbagai cara dilakukan dalam mempromosikannya.
Layaknya strategi perusahaan lainnya, yakni
menggaet selebritis atau tokoh terkenal mempromosikan produk baru, PT Wings
Food memilih penyanyi legendaris Iwan Fals untuk memperkanalkan TOP, minuman kopi
wujud produk ekspansi bisnis Wings.
Wings Food yang selama ini terkenal sebagai
produsen mie instan mulai merambah produk minuman kopi. Menurut Corporate
Communication Wings Food, Jesika Kartika, pihaknya menggandeng Iwan Fals
sebagai mentor produknya.
Hanya dalam beberapa bulan setelah
diperkenalkan, justru penerimaan masyarakat cukup bagus.Sebagai pemain di
industri makanan, lanjut dia, pihaknya tidak sembarangan mengelurkan prpduk.
“Wings sangat hati-hati dalam mengelurkan
produk untuk menjaga kualitas pasar.Kita tidak mau menjadi follower, karena
setelah dikenalkan ke masyarakat lalu hilang di pasar.”
Namun dengan 4 varian kopi yang diproduksi,
(kopi susu, gula dan tubruk) dengan proses pemlihan,pemetikan dan blending yang
sangat tepat, mampu menciptakan kopi dengan rasa dan aroma sempurna.
Menurutnya, yang membedakan TOP kopi dengan
merek lain, justru dari pencampuran dua biji kopi arabica dan robusta.Karakter
yang berbeda dimana kopi arabica memiliki aroma eksotik sedikit fruty, manis
dan sedikti tajam dengan rasa robusta mirip peanuty dan beraroma lebih kuat.
Sementara itu, Iwan Fals menyatakan
alasannya menjadi mentor produk TOP Kopi, bukan karena materialistis. Namun
lebih kepada keinginan mengembangkan pasar kopi yang ditanam para petani Indoneia
hingga ke pelosok nusantara.
“Saya ingin bernyanyi sambil berdagang
kopi.Saya melihat banyak hal. Ada 12 ribu lebih yang bergelut di usaha jual
kopi. Ribuan petani yang menanam kopi dan 7 miliar masyarakat dunia yang gemar
minum kopi, jadi potensinya luar biasa.”
PEMBAHASAN
Dalam era globalisasi dewasa ini,
dan dengan berkembangnya pasar (market), banyak perusahaan bersaing untuk
menarik perhatian konsumen untuk membeli produknya. Salah satu cara untuk
bersaing dan dapat bertahan di dalam pasar yang terus berkembang ini adalah
dengan menciptakan suatu image dan identitas graphic.
Di dalam pasar (market) yang penuh
dengan perusahaan-perusahaan besar dan kecil, yang
masing-masing bersaing untuk menarik perhatian konsumen, image suatu perusahaan menjadi sangat penting terhadap keberhasilan perusahaan tersebut. Banyak perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang sadar akan pentingnya menciptakan dan mempertahankan sebuah identitas grafts yang kuat dan mantap. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang memproduksi produk-produk yang sama dan bersaing dalam pasar yang bertambah luas, sebuah identitas menjadi sebuah ciri yang menonjol dari sebuah perusahaan (dan / atau produk).
masing-masing bersaing untuk menarik perhatian konsumen, image suatu perusahaan menjadi sangat penting terhadap keberhasilan perusahaan tersebut. Banyak perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang sadar akan pentingnya menciptakan dan mempertahankan sebuah identitas grafts yang kuat dan mantap. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang memproduksi produk-produk yang sama dan bersaing dalam pasar yang bertambah luas, sebuah identitas menjadi sebuah ciri yang menonjol dari sebuah perusahaan (dan / atau produk).
Periklanan dipandang sebagai media
yang paling lazim digunakan suatu perusahaan (khususnya produk
konsumsi/consumer goods) untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada
konsumen . Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan,
makna, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu
produk atau merek. Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada
pembelian,iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam
menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya
perusahaan dalam menghadapi pesaing. Kemampuan ini muncul karena adanya suatu
produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Bagaimanapun bagusnya suatu produk,
jika dirahasiakan dari konsumen maka tidak ada gunanya. Konsumen yang tidak mengetahui
keberadaan suatu produk tidak akan menghargai produk tersebut.
Baik harian Terbit maupun Majalah
SWA sama-sama berhasil menyampaikan pesan yang terkandung di dalam produk Top
Kopi sebagai kopinya orang Indonesia.
Yang membedakan keduanya adalah
harian Terbit mengulasnya dari segi bahan dasar produk, yaitu kopi Arabica dan
kopi robusta, sedangkan harian SWA dari segi strategi pemasaran produk dan
bauran pemasaran (marketing mix).
Ditinjau dari segi etika bisnis,
baik harian Terbit maupun majalah SWA tidak terdapat adanya unsur yang saling
menjatuhkan hingga dapat disebut sebagai pelanggaran etika.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق